“Saya justru heran kenapa opini rakyat harus selalu tunduk pada tafsir tunggal pemerintah. Itu tidak sehat,” tegasnya.
Adi menekankan pentingnya kejelasan hukum agar masyarakat tidak salah langkah. Hingga kini, belum ada regulasi tegas soal pengibaran bendera selain Merah Putih dalam momen kenegaraan.
“Kalau memang tidak boleh, sampaikan terbuka. Jangan sampai masyarakat diseret ke ranah hukum karena tafsir abu-abu,” imbuhnya.
BACA JUGA: Fenomena Bendera One Piece Jelang HUT RI, Kesbangpol Jateng Ingatkan Soal Sakralnya Merah Putih
Ia juga mengkritik respons berlebihan dari sejumlah pihak yang menyebut aksi ini sebagai ancaman serius. Padahal menurutnya, anak muda yang mengibarkan bendera tersebut hanyalah ingin menyampaikan aspirasi.
“Ini bukan soal menghina bangsa. Ini bentuk cinta pada tanah air dengan cara berbeda,” tandasnya.
Menurut Adi, menyikapi polemik bendera One Piece sebaiknya secara bijak. Pemerintah perlu membuka ruang dialog, bukan justru menutup pintu kritik yang muncul dari keresahan nyata anak bangsa. (*)