SEMARANG, beritajateng.tv – Pengamat politik Universitas Diponegoro, Wahid Abdulrahman, menilai perjuangan PDIP lebih berat dalam Pilgub Jawa Tengah 2024 mendatang.
Terlebih, manuver Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi, yang hendak maju Pilgub 2024 semakin gencar terlihat.
Apalagi, kata Wahid, jika partai politik Koalisi Indonesia Maju (KIM) seperti Gerindra, Demokrat, Golkar, PSI, dan lain-lain berada dalam satu gerbong.
“Memang ini menjadi tantangan terbesar dari Pilgub Jateng bagi PDIP ketimbang tahun 2008, 2013, dan 2018. Apalagi jika mereka satu gerbong dan head to head dengan PDIP. Itu menjadi lawan yang tidak bisa PDIP pandang enteng,” ujar Wahid saat beritajateng.tv hubungi, Minggu, 30 Juni 2024.
Hal itu Wahid nilai semakin sulit jika pola-pola pemenangan Prabowo-Gibran saat Pilpres 2024 lalu direplikasi dalam Pilgub November mendatang.
Sehingga, kata Wahid, perlu adanya perubahan strategi yang harus PDIP lakukan.
“Meskipun tidak semua wilayah itu kemarin Prabowo bisa menang, tapi ada wilayah tertentu yang PDIP bisa eksis. Saya kira di sana jadi kunci, bagaimana mengamankan kandang banteng itu dari serbuan yang cukup masif dari berbagai lini,” tegasnya.
Tak hanya itu, Wahid juga menyinggung keoknya paslon Ganjar-Mahfud di kandang sendiri yang tak lain karena caleg PDIP juga fokus memenangkan diri sendiri dalam Pileg.
Baginya, itu bisa terulang dalam Pilkada serentak, lantaran kader lainnya sibuk memenangkan Pilbup maupun Pilwakot di wilayah masing-masing.
“Sebagian besar caleg PDIP ada istilah ‘bekerja dalam beberapa event sekaligus’. Tentu besok akan dihadapkan dengan situasi yang sama,” bebernya.