Adapun latar belakang Smart Water Cities Project adalah untuk meningkatkan efisiensi sistem pasokan air dalam pencapaian target tingkat layanan air minum.
Pengelolaan Air di Kota Semarang
Sementara itu, Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan di Korea terkait penandatanganan LOI smart water cities.
“Mereka akan melakukan verifikasi terhadap pengelolaan dan manajemen air di Kota Semarang. Makanya tadi kami undang OPD dan instansi terkait seperti DLH, Perkim, DPU, BPBD, PDAM, BMKG, ESDM,” ujarnya.
Nantinya, lanjut Mbak Ita, sapaan akrab Hevearita Gunaryanti Rahayu. Dari data-data yang ada akan dihasilkan asesmen perbaikan dan kajian yang harus Dinas terkait lakukan.
“Semoga proses asesmen ini bisa berjalan dengan lancar. Dan apa yang kita harapkan dengan proyek smart water cities bisa teraplikasi di Kota Semarang,” kata Mbak Ita.
Menurutnya, ada 13 indikator verifikasi dalam evaluasi Smart Water Cities. Ia menyebut, topografi Kota Semarang itu sangat pas, karena ada tiga sungai yang dekat dengan laut.
“Tujuan utama proyek ini adalah mengenalkan Smart Water Management System. Memperbaiki sarana dan prasarana dari kondisi existing air baku dan kualitas manajemen air serta efisiensi operasional dan pemeliharaan jaringan air minum. Tujuan akhirnya yakni pengelolaan air dari hulu ke hilir. Mulai dari pengambilan, proses, pemanfaatan air,” terang walikota perempuan pertama di Semarang tersebut.(*)
Editor: Elly Amaliyah