SEMARANG, 1/11 (beritajateng.tv) – Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) diharapkan tetap mengusung semangat gotong royong masyarakat desa. Pasalnya, BUMDes merupakan badan usaha yang tak murni berorientasi pada keuntungan, namun lebih berorientasi sosial.
Hal tersebut mengemuka dalam Focus Group Discussion (FGD) bertema “Optimalisasi BUMDes untuk Kesejahteraan Masyarakat” yang digelar di Taman Wisata Kuncen, Desa Polobogo, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Minggu (30/10/2022). Ketua DPRD Jateng Bambang Kusriyanto yang hadir secara virtual mengatakan, prinsip adanya pemerintah desa adalah memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat.


“Karena itu jelas BUMDes hadir lebih ke orientasi sosial. Memang benar untuk profit Pendapatan Asli Desa, tetapi jangan sampai mematikan usaha dari warga yang sudah ada,” katanya dalam acara yang dimoderatori Nurkholis tersebut.
Bahkan jika perlu BUMDes bisa menjadi wadah usaha yang sudah dijalankan masyarakat. Dengan begitu, BUMDes dapat berperan dalam menumbuhkan perekonomian masyarakat.
Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Semarang Rizka Dwi Prasetyo mengatakan, pembentukan BUMDes di setiap desa jangan hanya sebagai gaya-gayaan atau mengikuti euforia. Mengingat amanah dari anggaran desa yang tidak kecil dan kondisi masyarakat yang mengharapkan adanya perbaikan kesejahteraan bersama. Kehadiran BUMDes diharapkan menjadi katalis bagi pertumbuhan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat desa itu sendiri.