Scroll Untuk Baca Artikel
HeadlineKesehatan

Pengobatan Alternatif Patah Tulang Ida Dayak, Dokter Ortopedi: Kami Tidak Menutup Mata

×

Pengobatan Alternatif Patah Tulang Ida Dayak, Dokter Ortopedi: Kami Tidak Menutup Mata

Sebarkan artikel ini
pengobatan Ida Dayak
Ketua Dewan Pakar Perhimpunan Dokter Spesialis Ortopedi dan Traumatologi Indonesia (PABOI) Prof. Dr. dr. Ferdiansyah, Sp.OT(K), K. (tangkapan layar media briefing PB IDI)

Lebih lanjut, dr. Ferdiansyah juga menjelaskan bahwa tulang tidak berdiri sendiri, melainkan terdapat pula saraf, otot, dan pembuluh darah. Ketika patah tulang terjadi, saraf, otot dan pembuluh darah juga dapat mengalami cidera. Namun ia khawatir, ketika patah tulang tak tertangani dengan benar justru dapat melukai saraf dan pembuluh darah.

“Kalau pembuluh darah misalnya, bisa nanti akhrinya terjadi amputansi pada pasien. Kalau saraf bisa timbul kelumpuhan karena sarafnya tertekan, rusak, atau putus, itu yang harus kita waspada,” ungkapnya.

Pengobatan Alternatif Bisa Jadi Ilmu Baru

Dr. Ferdiansyah kembali menekankan bahwa dalam kondisi normal, tulang akan sembuh dengan sendirinya. Dokter hanya memfasilitasi agar posisinya kembali seperti awal dan sesuai fungsinya. Setiap pasien yang mengalami cidera, pertama kali harus mendapatkan diagnosa dengan baik. Menurutnya, masing-masing cidera akan memiliki tindakan yang berbeda-beda.

Terkait pengobatan alternatif patah tulang, dr. Ferdiansyah menyatakan tidak bisa berkomentar terlalu banyak karena tidak ada monitoring dan evaluasi yang jelas terkait metode pengobatan alternatif tersebut. Akan tetapi, ia juga tidak menutup kemungkinan bahwa pengobatan alternatif dapat menjadi ilmu baru di masa depan.

BACA JUGA: Viral Pengobatan Alternatif Berbagai Penyakit, Ida Dayak: Jangan Berharap Kesembuhan dari Saya

“Terapi alternatif itu kita tidak menutup mata mungkin ada yang bagus, saya ngomong mungkin jadinya, karena nggak ada bukti. Kalau bisa dibuktikan, contohnya yang sekarang sudah masuk ke dalam ranah yang berstandar ada akuntupuntur,” jelasnya.

Ia menjelaskan, awalnya pengobatan akupuntur merupakan salah satu pengobatan alternatif. Sekarang, akupuntur sudah masuk ke dalam ranah ilmu kedokteran karena dapat terbukti secara ilmiah. Bahkan, beberapa dokter sudah mengambil spesialis akupuntur.

“Ilmu terus berkembang, penyakit juga selalu ada penyakit yang baru. Yang paling penting adalah kita memberikan penjelasan yang benar kepada pasien. Jangan sampai pasien tersesat karena banyak pasien yang rentan, artinya orang putus asa penyakitnya tidak bisa sembuh dengan cara yang sekarang ada,” pesan dr. Ferdiansyah. (*)

Editor: Ricky Fitriyanto

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan