Pendidikan

Penutur Bahasa Jawa Kian Tergerus, Dosen FIB Undip Sebut Faktor Ini Jadi yang Utama

×

Penutur Bahasa Jawa Kian Tergerus, Dosen FIB Undip Sebut Faktor Ini Jadi yang Utama

Sebarkan artikel ini
penutur bahasa jawa
Dosen Program Studi (Prodi) Sastra Indonesia Universitas Diponegoro (Undip) Ken Widyatwati. (Foto: Dok. Ken Widyatwati)

“Apalagi jika mulok (muatan lokal) pun ditiadakan. Kalau masih ada bahasa Jawa pun, anak sekolah merasa kesulitan kalau misalnya harus menggunakan bahasa kromo. Apalagi aksara Jawa bagi mereka itu hal yang konyol, kuno. Masa, sih, harus belajar bahasa yang sudah tidak berlaku, atau katakanlah mati, ya. Karena sudah tidak digunakan dalam keseharian, kan, bisa dikatakan huruf mati. Hanya digunakan untuk membaca naskah atau serat kuno berbahasa Jawa,” lanjut Widyatwati.

BACA JUGA: Sempat Ingin Jadi Dokter, Yosep Kini Sukses Jadi Penulis, Karang Belasan Buku Beragam Genre

Tak ingin bahasa Jawa tergerus seiring perkembangan zaman, Widyatwati menyebut cara menghidupkan kembali bahasa Jawa bisa berawal dari diri sendiri. Terutama bagi orang tua, harus membiasakan berbahasa Jawa dengan anak mereka.

“Untuk pemerintah, terutama di sekolah-sekolah, Dinas Pendidikan bisa membuat program, misalnya satu hari menggunakan bahasa Jawa. Kemudian mengadakan lomba-lomba untuk peringatan hari besar nasional,” ucapnya.

“Itu mungkin membantu, ya. Kalau itu datanya dari pemerintah, anjuran dari pemerintah, pasti akan jauh lebih peka, ya, guru-gurunya juga. Tetapi kalau hanya orang tua murid, orang-orang biasa, yang menganjurkan, kan, ya, nggak akan berlanjut,” pungkasnya. (*)

Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan