“Generasi muda harus belajar tentang perjuangan. Semangat inilah yang membawa kita dalam kebebasan. Kita harus memastikan agar generasi muda menghormati dan memuliakan para pejuang. Terus memelihara warisan dan nilai-nilai perjuangan. Demi kemajuan bangsa dan negara,” katanya.
Pertempuran Lima Hari di Semarang
Sementara itu, Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu juga mengajak generasi di Kota Semarang. Untuk tahu dan meneladani sejarah perjuangan para pahlawan.
“Anak-anak harus tahu sejarah masa lalu, sejarah yang ada di Kota Semarang. Kemudian mengingat dan meneladani perjuangan para pahlawan yang telah gugur dalam perjuangan,” kata Mbak Ita, sapaan akrab Wali Kota Semarang.
Menurutnya, sebagai generasi penerus bangsa. Harus dapat meneladani dan memaknai nilai-nilai perjuangan para pahlawan yang telah gugur. Khususnya pada Pertempuran lima hari di Semarang.
“Anak-anak muda sebagai generasi penerus bangsa, harus memiliki landasan kuat dan ikut serta dalam pembangunan. Khususnya di Kota Semarang,” kata Mbak Ita.
“Di Semarang, banyak pejuang kemerdekaan yang namanya telah diabadikan. Seperti dokter Kariadi yang namanya kini menjadi nama Rumah Sakit. Ada pula KRMT Wongsonegoro, yang namanya menjadi nama rumah sakit daerah di Kota Semarang. Dari merekalah nilai perjuangan harus diteladani oleh generasi muda,” katanya.(*)
Editor: Elly Amaliyah