Tren negatif yang PSIS alami pada putaran kedua membuat tim asuhan Gilbert Agius harus bekerja keras untuk bangkit.
Kekalahan terbaru dari Persija Jakarta dengan skor 0-2 semakin menambah tekanan bagi PSIS. Padahal, dalam pertandingan sebelumnya, PSIS berhasil menahan imbang Arema FC dengan skor 3-3.
“Hasil ini tidak fair untuk kita, karena kita berhak mendapat setidaknya imbang. Kita bisa buat dua sampai tiga peluang, seharusnya bisa mendapatkan poin,” ujar Agius.
BACA JUGA: Pelatih PSIS Semarang Keluhkan Jadwal Laga Liga 1 Saat Ramadan: Kurang Baik untuk Fisik Pemain
Cedera pemain menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi performa PSIS. Sejak awal musim, tim kehilangan Sudi Abdallah akibat cedera. Evandro Brandao yang didatangkan sebagai solusi, juga mengalami cedera. Absennya striker murni membuat PSIS kesulitan mencetak gol.
Bek PSIS, Syihabudin, menegaskan bahwa seluruh pemain siap berjuang keras di laga-laga tersisa. “Kami akan perbaiki untuk pertandingan selanjutnya, agar bisa meraih kemenangan,” katanya.
Kini, PSIS dan Persis Solo harus bertarung habis-habisan agar tetap bertahan di kasta tertinggi sepak bola Indonesia. (*)
Respon (1)