“Mestinya pemerintah daerah juga hadir untuk memberikan dukungan terhadap potensi yang ada di daerahnya. Salah satu contohnya produksi ibu-ibu PKK di Kelurahan Karangjati ini,” tegasnya.
Ketua Tim Penggerak PKK Kelurahan Karangjati, Sutanti, menyebut saat ini PKK di sembilan RW yang ada di lingkungan Kelurahan Karangjati sudah memproduksi batik ecoprint.
Padahal, keterampilan batik ecoprint ini baru ia perkenalkan dan ajarkan pada bulan Juni 2025 lalu melalui program kerja Pokja 3 PKK Kelurahan Karangjati. Bahkan, saat ini juga ada PKK lingkup RT yang juga memproduksi.
“Jadi pameran kali ini menampilkan kreasi dan produksi 11 usaha batik PKK di lingkungan Kelurahan Karangjati ini,” jelasnya.
BACA JUGA: Bangkitkan Ekonomi Kreatif, Kresem Art Street 4 Pamerkan Batik Semarang dari Ratusan Pembatik
Terkait misi charity pada kegiatan pameran ini, Sutanti menyampaikan, karena ini merupakan program kerja Tim Penggerak PKK, maka selain untuk mempromosikan juga untuk memperkuat peran PKK.
“Kebetulan PKK juga memberi perhatian pada pencegahan stunting melalui program Genting. Di satu sisi kami juga punya keinginan untuk membentuk Kelompok Ekonomi bagi UMKM ecoprint se-Kelurahan Karangjati,” lanjutnya.
Sementara itu, anggota DPRD Kabupaten Semarang, Ari Dwi Setyanto, menyampaikan akan mendorong Pemerintah Kabupaten Semarang mendukung pengembangan batik ecoprint ini.
“Potensi ekonominya menjanjikan. Sehingga Kabupaten Semarang bisa menjadikan batik ecoprint ikonnya tidak hanya di Jawa Tengah tetapi juga di tingkat nasional,” tegasnya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi