SEMARANG, beritajateng.tv – Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) kembali merebak di berbagai daerah, termasuk di Jawa Tengah. Per tanggal 6 Januari 2025 pukul 23.59 WIB, tercatat 2.026 kasus PMK.
Data tersebut sebagaimana laporan Plt Kepala Disnakkeswan Jateng, Ignasius Hariyanta Nugraha, melalui aplikasi Isikhnas.
“Hingga kemarin ada tambahan 218 kasus baru. Dari total 2.026 kasus, ternak yang sembuh 25 ekor, 12 ekor dipotong, dan 52 ekor mati. Sisanya, 1.937 kasus masih aktif,” ujar Hariyanta, Selasa, 7 Januari 2025.
BACA JUGA: Waspada! Petugas Temukan Lima Ekor Sapi Positif PMK Saat Sidak
Pemetaan menunjukkan sebagian besar ternak yang terjangkit belum menerima vaksinasi. Menurut Hariyanta, banyak peternak menolak vaksinasi karena ketakutan tertentu. Akibatnya, ternak tidak memiliki kekebalan terhadap virus PMK.
“Sapi yang terkena PMK sebagian besar belum vaksin, atau vaksinasi terakhirnya sudah kadaluarsa. Kekebalan vaksin biasanya mulai menurun jika tidak diulang minimal dua kali setahun,” jelasnya.
Ia juga menyebut, ternak lebih rentan terkena PMK di musim hujan karena kondisi lingkungan yang mendukung penyebaran penyakit.
BACA JUGA: Awal Tahun 2025, PMK Merebak di 25 Daerah Jawa Tengah Ini, Ratusan Hewan Terpapar