Saat diselenggarakan pertemuan ulama di Lebanon beberapa tahun silam, lanjut Wagub, para ulama mengakui bahwa pihak yang memiliki kemahiran membaca kitab adalah warga Nahdlatul Ulama. Oleh karenanya, wagub mendorong agar hal ini menjadi perhatian.
“Maka pada lomba kali ini, selain kita olahraganya, seninya juga harus kita tonjolkan, karena itu bagian dari karya Nahdlatul Ulama,” pesannya.
Wagub menambahkan, dirinya mengapresiasi terselenggaranya Porsema Jawa Tengah yang rutin diselenggarakan. Event ini menunjukkan kemandirian Nahdlatul Ulama.
“Ternyata dengan adanya Porsema yang tadi disampaikan oleh panitia, NU bisa membuktikan kemandirannya, kegotong-royongannya dari PCNU – PCNU se-Jateng gotong royong untuk memfasilitasi ini, khususnya PCNU Kabupaten Semarang,” pujinya
Ketua LP Ma’arif NU Jateng R Andi Irawan menuturkan, Porsema tahun ini diikuti 31 kabupaten/ kota di Jawa Tengah, dari 3.915 satuan pendidikan Ma’arif.
Total jumlah pesertanya sebanyak 6.415 orang. Mereka bertanding dalam 9 cabang olahraga (futsal, bulutangkis, sepak takraw, tenis meja, lari sprint, lari jauh, bola voli, catur dan senam NU) serta 14 cabang seni. Beberapa cabang seni yang dipertandingkan adalah kaligrafi, debat bahasa arab, desain poster, pidato bahasa arab, film dokumenter, dan puisi religi. (*)
Editor: Elly Amaliyah