“Karena sekarang mode transportasi Indonesia kan orang sudah pakai KA, ini luar biasa. Salah satu contohnya, Hotel Ciputra Semarang banyak tamu yang menggunakan jasa dari stasiun,” ujar Erny.
Kendati begitu, Erny menyebut eksistensi porter dan petugas stasiun masih terpandang sebelah mata. Hal itu mendorongnya untuk mengadakan CSR yang menyasar para porter dan petugas stasiun lainnya.
“Yang tidak pernah kita lihat adalah teman-teman porter. Mereka sudah menjaga tamu kita tidak hanya di Semarang, tapi Solo dan Jogja. Kita beri bantuan kecil yang maknanya rasa terima kasih karena sudah berjuang untuk hotel kita,” tuturnya.
BACA JUGA: Bank Jateng Tancap Gas Dukung KPR Subsidi untuk Pekerja Informal
Erny menyebut, ada 100 bantuan sembako yang ia bagikan kepada porter dan petugas lainnya. Mulai dari petugas parkir hingga kebersihan.
“Pijat adalah bentuk surprise kita kepada teman-teman semua. Kita ingin down to earth, bahwa sebagai rasa terima kasih kita, kita ikut merasakan penderitaan, lelah mereka, mengangkat barang tamu kita, kita beri surprise berupa massage,” pungkas Erny. (*)
Editor: Farah Nazila