Scroll Untuk Baca Artikel
Jateng

Potensi Bencana Hidrometeorologi Meningkat, BPBD Kabupaten Semarang: Waspada di Puncak Musim Hujan

×

Potensi Bencana Hidrometeorologi Meningkat, BPBD Kabupaten Semarang: Waspada di Puncak Musim Hujan

Sebarkan artikel ini
Bencana Hidrometeorologi | ancaman banjir | Sungai Nglegong
Permukiman warga terendam banjir atas jebolnya tanggul Sungai Nglegong di Dusun Ngendo, Banyubiru, Kabupaten Semarang, Selasa, 10 Desember 2024 malam. (Foto: X/@Jateng_Twit)

UNGARAN, beritajateng.tv – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang menerbitkan surat edaran ihwal kewaspadaan serta antisipasi terhadap potensi bencana hidrometeorologi basah di wilayah Kabupaten Semarang.

Pengambilan langkah ini atas mempertimbangkan dinamika cuaca menjelang puncak musim penghujan, sebagaimana informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Surat edaran ini sekaligus menindaklanjuti hasil rapat koordinasi antisipasi potensi bencana hidrometeorologi di Jawa Tengah bersama dengan Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah dan BMKG RI, Senin, 27 Januari 2025.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Semarang, Alexander Gunawan Gribiantoro, mengatakan, surat edaran ini bertujuan agar warga Kabupaten Semarang senantiasa waspada.

“Khususnya terkait dengan besarnya potensi bencana hidrometeorologi basah selama puncak musim penghujan nanti,” ungkap Alexander di Ungaran, Kabupaten Semarang, Selasa, 28 Januari 2025.

Menurutnya, BMKG telah mengeluarkan peringatan dini terkait puncak musim penghujan di sebagian besar wilayah Kabupaten Semarang, yang prediksinya bakal berlangsung pada bulan Februari 2025.

BACA JUGA: Hujan Deras, Rumah Warga di Desa Brongkol Kabupaten Semarang Terdampak Tanah Longsor

Berdasarkan prediksi hujan harian, wilayah Jawa Tengah perkiraan bakal mengalami peningkatan curah hujan yang signifikan dalam beberapa hari ke depan. Sedangkan intensitas hujan tertinggi berada pada kategori lebat hingga sangat lebat.

Sehingga, pada Dasarian III Januari hingga dasarian I Februari 2025, masyarakat perlu mewaspadai potensi bencana banjir, tanah longsor, serta angin kencang.

“Kondisi ini dipicu oleh kombinasi aktifnya fenomena atmosfer global,” tuturnya.

Berdasarkan analisis peta overplay gerakan tanah dengan prakiraan curah hujan Januari 2025, sebagian besar Kabupaten Semarang masuk dalam kategori menengah-tinggi dengan curah hujan 301-400 mm.

Sebagian Kabupaten Semarang juga masuk dalam kategori menengah-tinggi, dengan curah hujan 401-500 mm dan sebagian kecil Kabupaten Semarang masuk kategori menengah-tinggi dengan curah hujan lebih dari 500 mm.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan