Bantuan tersebut pemerintah kucurkan untuk desa wisata sesuai kategorinya. Yaitu desa wisata rintisan mendapatkan Rp 100 juta, desa wisata berkembang mendapatkan Rp 500 juta, dan desa wisata maju memperoleh Rp 1 miliar.
Sumanto mengatakan, bantuan stimulan tersebut hendaknya menjadikan pengelolaan wisata optimal. Yaitu dengan menggencarkan promosi wisata, hingga pembinaan UMKM agar masyarakat siap menyambut wisatawan. Yang tak kalah penting adalah menyiapkan desain pariwisata dengan meminta bantuan akademisi serta pendampingan dari Pemkab setempat.
“Potensi wisata di Kecamatan Ngargoyoso ini banyak sekali. Kunjungan ke Segorogunung ini bisa menjadi satu paket wisata dengan Kebun Teh Kemuning dan destinasi lainnya. Apalagi sudah ada beberapa investor yang masuk dengan membangun restoran,” paparnya.
Desa Segorogunung juga kembangkan konsep agrowisata
Kepala Desa Segorogunung, Tri Hardjono mengucapkan terima kasih kepada Ketua DPRD Jateng Sumanto yang telah merealisasikan turunnya bantuan desa wisata. Dana tersebut pihaknya manfaatkan untuk membangun agrowisata dan wisata alam.
“Kalau wisatanya sudah berjalan dan berkembang, harapannya akan berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat,” ungkapnya.
Tri mengungkapkan, saat ini Desa Segorogunung selalu ramai wisatawan saat akhir pekan. Mereka berwisata ke landasan take off Paralayang, kebun teh, agrowisata, bumi perkemahan, hingga Kafe Payung Langit yang kerap menjadi tempat nongkrong.
Pihaknya juga terus mendorong masyarakat mengembangkan sektor UMKM untuk menyambut wisatawan. Hal ini menjadi tantangan sebab sebagian besar mata pencaharian masyarakat adalah menjadi petani.
BACA JUGA: Desa Wisata Kampung Samin Sambongrejo Juara 3 Ajang Gelar Desa Wisata Jateng
Pemerintah desa juga telah menyiapkan masterplan wisata sesuai potensi. Yaitu dengan mengembangkan Bukit Paralayang, bumi perkemahan, wisata air di sungai, dan agrowisata. Total akumulasi biayanya mencapai Rp 25 miliar.
Menurutnya, bantuan desa wisata sebesar Rp 500 juta saat ini pihaknya manfaatkan untuk membangun gardu pandang di agrowisata. Ia berharap pembangunan bisa berjalan secara bertahap dengan dana gotong royong dari pemerintah desa, dana desa, dan bantuan provinsi.
“Untuk pembangunan agrowisata saja butuh Rp 4 miliar. Nanti konsepnya ada restoran, glamping, kolam renang, gardu pandang, dan wisata menanam serta petik sayur sendiri,” jelasnya. (adv)
Editor: Ricky Fitriyanto