PURWOREJO, beritajateng.tv – Jika sedang berlibur di Jawa Tengah, jangan lewatkan wisata kuliner di Purworejo. Makanan olahan khas Purworejo ini pas untuk dicicipi bersama keluarga maupun orang-orang tersayang.
Kekayaan kuliner di Purworejo ini sangat disayangkan jika kamu lewatkan.
Sebab, Purworejo memiliki dua pasar unik yang menyimpan surga kuliner tradisional. Jadi, pecinta kuliner wajib mencicipi makanan di tempat tersebut.
Di pasar-pasar ini, kamu dapat menemukan berbagai macam jajanan dan hidangan khas Purworejo yang lezat dan autentik.
Bagi kamu yang mencari petualangan kuliner yang unik dan menantang, ini adalah kesempatan yang tepat untuk menjelajahinya!
Penasaran ingin tahu apa saja pasar unik di Purworejo yang wajib kamu kunjungi? Berikut ulasannya.
1. Pasar Umpet
Lokasi: Dusun Karangjati, Desa Popongan, Kecamatan Banyuurip.
Jam buka: Setiap hari, jam 14.30 hingga 17.00 WIB.
Setiap Minggu, jam 05.30 hingga 10.00 WIB dan 14.30 hingga 17.00 WIB.
BACA JUGA: Kuliner di Magelang Ga Lengkap Tanpa Kunjungi 3 Pasar Ini, Rasa Enak Perut Kenyang!
Pasar Umpet ada dari sebuah inisiasi sederhana dengan maksud memperkenalkan kuliner khas pedesaan dari tempo dulu hingga kini.
Di tengah perkembangan zaman yang serba modern, Pasar Umpet justru hadir dengan keberadaan dan pesonanya sebagai surganya kuliner tradisional Nusantara.
Disebut sebagai Pasar Umpet karena lokasi pasar yang agak tersembunyi karena adanya proyek pembangunan anyar kala itu, yaitu jembatan penghubung Desa Semawung-Popongan yang dinamai Jembatan Semapop.
Pasar Umpet dengan bangga memperkenalkan aneka kuliner tradisional hingga masakan kekinian mulai dari cenil, klepon, grontol, siomai, takoyaki hingga beragam minuman penghilang dahaga.
2. Pasar Inis
Lokasi: Desa Brondongrejo, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Purworejo.
Jika kamu ingin menghabiskan waktu bersama keluarga, Pasar Ini Purworejo bisa menjadi kunjungan. Pasar unik di tengah sawah ini akan mengajak pengunjung menikmati suasana yang ada sembari mencicipi makanan tradisional.
Sebagai informasi, kata ‘inis’ dari pasar ini berasal dari Bahasa Jawa yang berarti sejuk, adem dan tertiup angin sepoi-sepoi.
Hal ini karena tempat ini berlokasi di pedesaan dan dikelilingi pesawahan serta perpohonan. Berbagai keunikan pun disajikan pasar yang buka setiap hari Minggu ini.
Mulai dari suasananya, busana para penjualnya, makanannya hingga transaksinya yang mengharuskan menggunakan uang dari bambu.
Meski berada di tengah pedesaan, destinasi wisata ini cukup gampang dicari.
Jika sudah sampai di jalan Jogja KM 7, pengunjung tinggal masuk ke arah barat sekitar 3 km dan akan menemukan pasar tradisional di tengah hamparan sawah.
