“Keempat, BNPB harus aktif untuk mengajak semua pihak pusat dan daerah agar semua program pembangunan harus berorientasi pada tangguh bencana,” ungkapnya
Kelima, bangun sistem edukasi kebencanaan yang berkelanjutan, terutama di daerah-daerah rawan bencana.
“Gali berbagai kearifan lokal yang ada di masyarakat. Latih masyarakat untuk tanggap menghadapi bencana. Lakukan latihan, simulasi setiap saat, jangan tunggu sampai bencana terjadi,” lanjutnya
Presiden kemudian secara resmi membuka gelaran Rakornas Penanggulangan Bencana Tahun 2022.
“Dan dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, pada pagi hari ini Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana Tahun 2022 saya nyatakan dibuka” ucap Presiden
Presiden Jokowi juga menyampaikan apresiasinya kepada BNPB dan BPBD di seluruh Indonesia atas dedikasinya dalam membantu masyarakat.
“Saya mengucapkan terima kasih, mengucapkan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada jajaran BNPB dan BPBD di seluruh tanah air Indonesia atas dedikasi, atas kerja kerasnya dalam membantu masyarakat di seluruh pelosok Indonesia dalam menghadapi berbagai bencana alam dan juga dalam menghadapi pandemi COVID-19” ucap Jokowi.
Pada kesempatan tersebut sejumlah Menteri menyampaikan arahannya dalam rakornas tersebut diantaranya Menko Perekonomian, Menko Polhukam, Mendagri, Menteri Keuangan dan Kapolri.
Hadir dalam kegiatan tersebut Menko PMK, Menteri Sekretaris Negara, Kapolri, serta seluruh jajaran. Ketua Komisi VIII DPR RI, Kepala BNPB beserta segenap jajaran BNPB, serta diikuti secara virtual oleh Gubernur, Bupati, Wali Kota, Kepala Pelaksana BPBD di seluruh Indonesia.
Setidaknya Rakornas tersebut diikuti oleh sekitar 7000 peserta dengan rincian sekitar 6600 peserta hadir secara virtual dan sisanya hadir dilokasi acara.
Sementara itu, usai mengikuti rakornas, Wabup meminta kepada BPBD Kabupaten Blora tetap siaga mengingat potensi bencana di Kabupaten Blora juga beragam mulai dari angin puting beliung, kebakaran, kekeringan, banjir, hingga tanah longsor.
“Bencana tidak bisa kita cegah, namun bisa diminimalisir akibatnya lewat upaya mitigasi. Maka kami minta BPBD untuk terus meningkatkan mitigasi di wilayah rawan bencana dan siaga 24 jam agar bisa merespon cepat informasi kebencanaan yang dilaporkan masyarakat,” ucap Wakil Bupati.
Pihaknya juga meminta agar BPBD bisa menggandeng organisasi lainnya dalam melakukan penanganan bencana, baik unsur TNI Polri, PMI, maupun organisasi komunitas lainnya. (Her/El)