Scroll Untuk Baca Artikel
Politik

Relawan Dianiaya Oknum TNI Hingga Masuk Rumah Sakit, PDIP Boyolali Siapkan Tim Hukum untuk Korban

×

Relawan Dianiaya Oknum TNI Hingga Masuk Rumah Sakit, PDIP Boyolali Siapkan Tim Hukum untuk Korban

Sebarkan artikel ini
Penganiayaan Relawan
Ketua DPC PDIP Boyolali Susetya Kusuma Dwi Hartanta (kiri) didampingi Sekretaris DPC PDIP Marsono (kanan) dalam jumpa pers di Kantor DPC PDIP Boyolali, Minggu, 31 Desember 2023. (ant)

BOYOLALI, beritajateng.tv – DPC PDI Perjuangan Boyolali bakal menyiapkan tim pendampingan hukum terhadap korban penganiayaan relawan Ganjar-Mahfud oleh oknum anggota TNI.

Insiden penganiayaan relawan Ganjar-Mahfud itu terjadi di depan Markas Kompi B Yonif Raider 408/Sbh, Jalan Perintis Kemerdekaan, Boyolali, Sabtu, 30 Desember 2023.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Ketua DPC PDIP Boyolali, Susetya Kusuma Dwi Hartanta, bersama Sekretaris DPC PDIP, Marsono, mengatakan pihaknya tetap berada di belakang korban dan menfasilitasi segala sesuatunya dan mendukung langkah-langkah ini.

Pihaknya mendukung perawatan korban di Rumah Sakit Umum Daerah Pandan Arang hingga sembuh, dan jika ada cacat permanen terhadap korban tentunya akan bertanggung jawab.

“Kami melakukan pendampingan hukum terhadap korban jelas pasti. Tim Pemenangan Daerah (TPD) dan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar PranowoMahfud MD sudah akan meninjau dua korban yang masing dalam perawatan di RSUD Pandan Arang,” ujar Susetya Kusuma di Kantor DPC PDIP Boyolali, Minggu, 31 Desember 2023.

BACA JUGA: Oknum Tentara Aniaya Relawan, TPN Ganjar-Mahfud Minta TNI Segera Lakukan Proses Internal

Penganiayaan tidak hanya menimpa relawan Ganjar-Mahfud

Susetyo Kusuma mengatakan di lokasi tersebut kejadiannya tidak hanya menimpa simpatisan PDIP, tetapi juga ada warga yang kebetulan melintas menjadi korban amukan dari beberapa oknum anggota dari Kesatuan Kompi Yonif Raider 408 di Boyolali.

Ia mengatakan sebenarnya untuk kejadian penganiayaan tersebut terjadi dua kali yang pertama ada pelemparan batu dan penghadangan menggunakan bambu. Setelah itu, selang satu jam kemudian ketika relawan Ganjar-Mahfud hendak pulang atau ke arah barat ternyata langsung ada penghadangan oleh oknum anggota TNI yang melakukan pemukulan dan penendangan.

“Jadi kalau melihat semuanya fakta di lapangan, saksi-saksi dan bukti itu, tidak ada yang berkaitannya dengan ada peringatan atau pemberitahuan atau kompromi dulu jangan melintas ke daerah sini, itu belum dilakukan sama sekali oleh oknum,” tuturnya.

Tinggalkan Balasan