SEMARANG, beritajateng.tv – Sebanyak 4.381 hektare lahan padi di Kabupaten Grobogan terdampak akibat banjir. Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Provinsi Jawa Tengah mengungkap, umur padi yang terdampak di Grobogan itu 5 hingga 100 hari setelah tanam (HST).
Tak hanya itu, data yang beritajateng.tv terima dari Kepala Distanbun Jateng, Supriyanto pada Senin, 18 Maret 2024 malam, sebanyak 152 hektare lahan komoditas jagung juga terdampak di Grobogan.
“Komoditas bawang merah juga terdampak, lahan yang terkena banjir (di Grobogan) seluas 84 hektare,” ujar Supriyanto dalam data tersebut.
Selain Grobogan, wilayah lainnya seperti Pati, Demak, Kudus, dan Jepara yang berada di pesisir utara Jawa Tengah juga terdampak. Di Kabupaten Demak, Supriyanto mengungkap 1.621 hektare lahan padi tergenang akibat banjir.
“Di Demak lahan padi yang terdampak 1.621 Ha, umur padinya 10 sampai 90 HST. Sementara lahan bawang merah yang terdampak 765,76 Ha,” sambungnya.
BACA JUGA: Pemkot Semarang Gerak Cepat Lakukan Penanganan Pasca Banjir
Berlanjut ke arah timur Demak, petani di Kabupaten Kudus diduga juga mengalami kerugian. Pasalnya, sebanyak 2.776 hektare lahan padi dengan umur 10 hingga 90 HST harus terdampak akibat banjir yang hingga kini masih belum surut.
Berbagai komoditas lainnya di Kudus, seperti melon dan cabai, juga tergenang banjir.
“Ada 63 hektare lahan melon dan 4 (empat) hektare lahan cabai yang terdampak di Kudus,” bebernya.