SEMARANG, beritajateng.tv – Meski sudah bisa dilintasi sepeda motor usai hampir dua pekan terendam banjir, ruas Jalan Raya Kaligawe di kawasan Genuk, Kota Semarang masih menjadi momok menakutkan bagi pengendara.
Dari video yang ramai beredar di media sosial, tampak permukaan aspal mengelupas dan lubang-lubang besar tersebar di sepanjang jalur utama penghubung Semarang–Demak tersebut. Bahkan, lubang tersebut menyerupai kubangan di tengah jalan.
Meskipun sudah surut, sejumlah titik jalan arah Demak–Semarang masih tergenang air setinggi 5–10 sentimeter.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga, dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah, Hanung Triyono, angkat bicara. Saat beritajateng.tv hubungi via WhatsApp Call, Selasa, 4 November 2025, Hanung menyebut jalan Pantura Kaligawe tersebut masuk dalam ruas jalan nasional.
BACA JUGA: Pertamina dan Komunitas Motor Salurkan 500 Paket Bantuan Warga Terdampak Banjir Semarang
Oleh sebab itu, kata Hanung, perbaikan jalan pada ruas tersebut mengikuti kebijakan nasional.
“Sesuai kewenangannya ruas Jalan Semarang-Demak (Kaligawe) adalah ruas jalan Nasional. Sehingga penyelenggaraan jalan mengikuti kewenangan,” jawab Hanung.
Kendati begitu, Hanung menegaskan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah tetap akan mendukung pusat dalam rangka perbaikan jalan Kaligawe tersebut.
“Namun Pemprov Jateng tidak hanya Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya Jawa Tengah, akan support dan koordinasi demi terciptanya kelancaran konektivitas angkutan barang dan jasa,” jawabnya.
Segera inspeksi usai banjir, Hanung ungkap ada gangguan drainase di jalan provinsi
Lebih jauh, Hanung menyebut pihaknya akan melakukan inspeksi di sejumlah ruas jalan milik provinsi usai banjir melanda di beberapa wilayah Jawa Tengah. Ia memastikan, kegiatan pemeliharaan rutin di seluruh balai jalan tetap berjalan, termasuk untuk ruas yang terdampak hujan dan genangan.
“Sekarang untuk kegiatan kami secara rata-rata itu sekitar 80 persen. Tapi untuk pemeliharaan rutin tetap terlaksana terus-menerus,” ujar Hanung.
Pihaknya menambahkan, beberapa titik jalan provinsi sempat mengalami gangguan akibat drainase tersumbat. Salah satunya di kawasan Bangsri, Kabupaten Jepara, pada ruas Jepara–Keling.
“Di Bangsri itu ada segmen ruas jalan yang di perempatan, karena aliran airnya tidak bisa masuk ke drainase. Drainase jalan ini kebanyakan sudah ditutupi warga,” jelasnya.
									












