Kondisi serupa juga terjadi di kawasan Jalan Majapahit, Kota Semarang. Hanung mengatakan, drainase di jalur tersebut sebenarnya berfungsi baik, namun aliran keluar menuju arah timur dan barat perlu pembersihan agar tidak terjadi sumbatan.
“Drainase kita cukup besar, namun saat keluar dari drainase itu harus ada outlet ke arah timur maupun barat. Jadi kita koordinasikan untuk penanganan dan pembersihannya,” sambungnya.
Selain perbaikan drainase, Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya Jawa Tengah juga melakukan pemeriksaan rutin di seluruh ruas jalan provinsi untuk mengantisipasi dampak lanjutan dari curah hujan tinggi.
“Setelah ada hujan, memang ada tempat-tempat tertentu yang harus kita inspeksi setiap saat. Penanganan kita serentak di sembilan balai,” ujarnya.
Hanung pastikan tak ada jalan provinsi yang rusak parah akibat banjir
Lebih jauh, Hanung memastikan hingga saat ini belum ada laporan jalan provinsi yang rusak parah akibat banjir.
Kalaupun ada kerusakan ringan seperti lubang kecil atau longsoran di bahu jalan, kata dia, penanganan berlangsung secara cepat melalui perbaikan darurat.
“Enggak ada jalan rusak karena banjir yang parah sampai enggak bisa dilalui. Biasanya kalau ada longsoran-longsoran kecil, ya langsung kita lakukan perbaikan,” kata Hanung.
BACA JUGA: Walikota Kerahkan Tenaga Medis Tambahan Bantu Warga Terdampak Banjir Semarang
Ia mencontohkan, longsor kecil sempat terjadi di ruas Selintang–Selokromo, namun segera ditangani untuk menjaga stabilitas badan jalan.
“Longsoran ini menghabiskan bahu jalan, jadi harus dilakukan penanganan darurat untuk mengamankan badan jalan,” tandasnya. (*)
Editor: Farah Nazila
