SEMARANG, beritajateng.tv – Restoran cepat saji Kentucky Fried Chicken (KFC) Indonesia kini tengah menjadi sorotan sejak dikabarkan mengalami kerugian besar. Restoran tersebut menutup 47 gerai dan mem-PHK 2.274 karyawan.
Sebagaimana tercatat dalam laporan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), kerugian ini mengalami peningkatan signifikan sebesar 266,45 persen.
Penurunan pendapatan perusahaan turut berdampak pada penurunan total penjualan makanan dan minuman, yang tercatat hanya mencapai Rp 3,57 triliun. Salah satu penyebab utamanya adalah penurunan jumlah gerai yang dioperasikan.
BACA JUGA: Selain McDonald’s, Ini 5 Tempat Makan Fast Food Enak di Semarang, Ada Jatinangor!
Saat ini ada sebanyak 13.715 karyawan hingga 30 September 2024, dari 15.989 karyawan pada 31 Desember 2023. Penutupan gerai KFC ini berimbas pada efisiensi 2.274 karyawan.
Kondisi ini menjadi tantangan bagi PT Fast Food Indonesia untuk mengatasi dampak penurunan jumlah gerai dan tenaga kerja dalam menjaga stabilitas operasional serta pertumbuhan penjualan mereka di tengah persaingan ketat industri makanan cepat saji.
KFC rugi sejak tahun 2020
Dengan adanya kabar ini, banyak yang menuding bahwa kerugian KFC terjadi karena dampak boikot pasca-konflik yang memanas di Gaza.