“Yang penting, di dalam situasi ekonomi yang seperti ini pemerintah siap mengeluarkan upaya agar masyarakat tetap bisa mencari rezeki dengan baik,” ujarnya.
“Kalau misalnya prosesnya terganggu, ya mari kita diskusi. Apa sebenarnya yang dibutuhkan masyarakat selama gangguan yang ditimbulkan untuk membenahi infrastruktur, supaya kita bisa memitigasi lebih dini tentang potensi bencana yang akan datang,” sambung Agustina.
Tujuan titik relokasi
Lebih lanjut, Agustina menyebut titik relokasi PKL yang dimaksud berada di kawasan Jalan Kolonel Sugiyono. Ia menyebut, PKL diminta menyingkir sementara agar saluran air bisa dibuka.
“Ya, mungkin minggir dulu bentarlah, wong paling-paling 1,5 meter, tapi kan jadi becek, jadi jelek. Ya pokoknya yang di atasnya itu bubarkan dulu bentarlah,” ujarnya.
Meski begitu, Agustina memastikan Pemkot Semarang terbuka untuk diskusi soal lokasi relokasi. Beberapa opsi masih dalam pertimbangan, termasuk kemungkinan pemindahan ke area terdekat yang lebih layak.
“Nanti di sebelah sananya atau bagaimana, atau mungkin masuk ke Matahari atau apa gitu. Nanti kita lihat, deh. Belum final soal bagaimana proses perawatannya. Intinya, pemerintah ini dibentuk dan hadir untuk mengurusi masyarakatnya,” tegasnya.
BACA JUGA: Empat Rumah Rusak Akibat Talut Pabrik Es Longsor di Candisari Semarang, 14 KK Mengungsi
Kabar sebelumnya, talut pabrik es di Kelurahan Candi, Kecamatan Candisari, Kota Semarang, ambrol pada Selasa, 9 September 2025 malam.
Peristiwa itu membuat empat rumah warga rusak parah dan 14 kepala keluarga harus mengungsi ke lokasi yang lebih aman.
Sejumlah warga sempat mengisahkan detik-detik longsor yang berlangsung cepat. Warga menyebut air tiba-tiba naik hanya dalam hitungan kurang dari lima menit sebelum talut jebol dan menyeret material ke rumah-rumah di bawahnya.
Kondisi darurat itu langsung BPBD Kota Semarang tangani bersama pihak terkait. Namun warga berharap ada langkah antisipasi jangka panjang, agar peristiwa serupa tidak terulang ketika musim hujan kembali datang. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi