“Sekitar 85 persen. Jika pada RS sendiri ada lebih dari 90 persen. Jika karantina-karantina terpusat setiap hari ada banyak pulang,” katanya.
Hakam mengatakan, kantor kesehatan memprioritaskan pasien yang memasuki tempat karantina adalah pasien simtomatik. Sementara warga yang dikonfirmasi secara positif tetapi tidak simtomatik, ia menyarankan bahwa isolasi independen di rumah mengingat ada cukup banyak pasien gejala yang membutuhkan bantuan.
Ini telah mengusulkan agar Jogo Tonggo didorong. Di setiap RT, perlu ada tempat untuk isolasi dan lumbung makanan. Tempat isolasi disediakan untuk warga negara yang diekspos, sedangkan lumbung makanan untuk membantu warga yang melakukan isolasi independen.
Dengan tempat isolasi di setiap RT akan memfasilitasi pemantauan petugas kesehatan untuk mengekspos penghuni.
“Kami baru saja memeriksa, bukan dari pintu ke pintu. Berikan obat yang bagus, pemantauan lezat. Kita bisa tahu pasien mana yang harus memasuki rumdin atau karantina tempat lain. Jika ini adalah jalan, itu baik,” katanya. (AK / EL)