Pihaknya meminta kepada pihak berwenang, dalam hal ini Pemda di daerah atas seperti Salatiga, Ungaran, hingga Boyolali, untuk peduli terhadap hal itu.
“Jadi kita ini berada di bawah Salatiga, Ungaran, Grobogan, Boyolali, kemudian Blora, semuanya mengarah ke tempat kita. Apalagi semua sungai yang ada di Demak itu, mulai dari Sungai Pucang Gading yang di bendungan Pucang Gading itu, tiga arus sungai yang ke arah kami ini. Yang ke Semarang satu itu tertutup pintunya,” jelasnya.
Tanggapi Ritual Pengorbanan Kambing Kendit
Lebih lanjut, Agus juga menanggapi viralnya video seekor kambing kendit yang disembelih di atas tanggul Desa Norowito, Kecamatan Karanganyar. Sebagai informasi, tempat itu merupakan lokasi jebolnya tanggul Sungai Wulan.
BACA JUGA: Lakukan Kunjungan, Ketum PMI Jusuf Kalla Pastikan Kebutuhan Pengungsi Banjir Demak Jilid 2 Terpenuhi
Agus merespons singkat perihal ritual itu. Menurutnya, permasalahan di daerah atas tetap menjadi penyebab utama banjirnya Demak saat ini.
“Yang jelas, nyuwun sewu (mohon maaf), memang harus ada perbaikan yang ada di atas, lingkungan termasuk yang harus diperbaiki. Jadi jangan sampai penebangan pohon yang masif, kemudian pendirian hotel-hotel, perumahan, dan sebagainya. Ini kan merusak daya serap yang ada di atas,” tandas Agus. (*)
Editor: Farah Nazila