Selain beras dan mocaf, Dyah menjelaskan jagung dan kedelai yang menjadi cadangan pangan lainnya.
“Kalau kedelai itu distribusinya ke kelompok pengrajin tahu tempe, yang jagung untuk peternak ayam sebagai pakan ternak. Kan cadangan pangan tidak cuma buat manusia,” bebernya.
Ia mengatakan, Dinas Ketahanan Pangan akan terus melakukan berbagai upaya stabilisasi pasokan dan harga pangan strategis di Jawa Tengah.
“Tahun 2023 lalu Dishanpan melakukan subsidi harga senilai Rp 5,1 miliar untuk tujuh komoditas pangan, yakni beras, jagung, kedelai, cabai, minyak goreng, gula pasir, dan bawang merah,” pungkas Dyah.
Pengiriman beras CPPD bulan Februari di Jateng mengikuti agenda Pj Gubernur
Telah gelontorkan hingga 60 ton lebih beras pada Januari 2024, Dyah belum dapat memastikan jumlah beras CPPD di bulan Februari 2024 mendatang. Alasannya, distribusi beras CPPD itu mengikuti agenda Pj Gubernur yang melakukan kunjungan kerja.
BACA JUGA: Tak Terganggu Kegiatan Pemilu, DPRD Jateng Komitmen Selesaikan 20 Raperda Prioritas di Tahun 2024
“Distribusi CPPD kita itu tidak rutin, menyesuaikan dengan agenda Pj Gub, jadi kita tidak bisa menarget berapa dan daerah mana. Yang jelas (itu dibagikan) mana kala Pj Gubernur melakukan kunker (kunjungan kerja), apalagi ini awal tahun dan sudah mulai pelaksanan pembangunan 2024,” terang Dyah.
Penentuan kelima daerah tersebut, bagi Dyah, melihat dari kabupaten yang masih tergolong miskin ekstrem di Jawa Tengah.
“Dua hari sebelum kunjungan, ada proses screening dulu untuk data penerima yang tidak termasuk bantuan penerima pangan Bapanas, yang di Bulog itu. Supaya tidak overlap,“ tandasnya. (*)
Editor: Farah Nazila