Indonesia terus berkomitmen mengembangkan dan memperkuat kerjasama pasar halal global baik dengan negara anggota G20 maupun dengan negara tujuan ekspor Indonesia. Wapres optimis ekonomi halal dapat menjadi mesin pertumbuhan ekonomi yang dapat diandalkan dan diperhitungkan dalam upaya untuk pulih bersama secara kuat dan inklusif.
“Dengan demikian fenomena meningkatnya perdagangan produk halal antar negara turut membawa konsekuensi penting terutama menjawab tantangan untuk mewujudkan penyelenggaraan jaminan produk halal secara holistik, inklusif, dan berkelanjutan,” kata Ma’ruf.
Lebih jauh, wapres menegaskan acara Halal 20 harus dioptimalkan untuk mendukung presidensi G20 Indonesia. Dia ingin dalam acara bertajuk “G20 Global Halal Forum” itu BPJPH beserta lembaga halal luar negeri untuk saling berbagi pengetahuan, pengalaman, dan inovasi terkini dalam penyelenggaraan jaminan produk halal.
kerjasama perlu dikembangkan dengan adanya saling mengakui sertifikat halal dari masing-masing lembaga. Menurut Ma’ruf, sekat perdagangan antar negara semakin kabur dengan maraknya teknologi digital. Dampaknya, lanjut dia, ruang perdagangan produk halal semakin terbuka seiring dengan potensi penguatan kerjasama pasar halal global.
“Secara khusus saya apresiasi MoU yang telah ditandatangani antara BPJPH dengan sejumlah lembaga halal luar negeri. Ini adalah langkah awal yang sangat baik menuju jaminan produk halal secara holistik dan berkelanjutan. Saya harap kerjasama serupa semakin terjalin di banyak negara,” papar wapres.
Lebih jauh, Ma’ruf Amin menegaskan agar pengembangan produk halal agar terus diperluas. Dia menilai, jaminan produk halal tidak hanya soal sertifikasi namun juga teknologi, SDM dan sarana prasarana.
“Untuk memastikan terwujudnya produk halal unggul inovatif dan berdaya saing kerjasama pengembangan teknologi harus diperkuat, baik antar negara maupun antar lembaga,” tegasnya. (Ak/El)