SEMARANG, beritajateng.tv – Mengikuti jejak perguruan tinggi lainnya, Universitas Katolik Soegijapranata (Unika) turut mengkritik sikap dan tindakan Presiden RI Joko Widodo selama Pemilu 2024. Rektor Unika, Ferdinandus Hindiarto, menyampaikan kritik terhadap Jokowi itu saat konferensi pers di Kampus Unika, Selasa, 6 Februari 2024 sore.
Hindiarto mengungkap putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mengubah syarat umur minimal Cawapres menjadi awal ketidak setujuan pihaknya kepada Jokowi.
“Nomor satu jelas berawal dari MK, lalu Majelis Kehormatan MK pun sudah menyatakan keputusannya ada pelanggaran di situ. Kemudian apa yang terjadi dengan statement Pak Presiden, yang mengatakan boleh kok memihak, boleh kok berkampanye,” ujar Hindiarto.
Meskipun ia setuju bahwa apa yang Jokowi katakan itu sesuai dengan pasal-pasal dalam ketentuan perundang-undangan, namun perbuatan Jokowi itu tergolong tak beretika.
BACA JUGA: Kritik Jokowi, Guru Besar UI Tegaskan Adanya Kecurangan Hingga Hilangnya Etika Bernegara
“Kami kemarin berdiskusi, oke bisa cari pasal-pasalnya dalam UU dan lain-lain, tetapi bagi kami etika itu di atas segalanya. Etika itu di atas hukum, hukum itu dibuat atas dasar etika. Kalau kita lihat pernyataan beliau November 2023 lalu kan meminta semua ASN, TNI, Polri harus bersikap netral,” tegasnya.
Selain keberpihakan Jokowi yang menurutnya tak beretika, bantuan sosial (bansos) yang ramai mengucur, khususnya di Jawa Tengah, jelang hari H pencoblosan pun menjadi kritik yang pihaknya lontarkan kepada Jokowi.