Lebih lanjut, Pacul pun meyakini PDIP tak akan terambil alih tanpa seizin Megawati sebagai Ketum.
“PDIP diambil alih tanpa izin ketua umum, gak mungkin. Itu susah,” tegas Pacul.
Anggap Megawati tak sekadar Ketum, Bambang Pacul: Ibu tidak bisa salah
Pihaknya pun menyebut hubungannya dengan Megawati tak hanya sekadar kader dengan Ketum, melainkan ia sudah menganggap Megawati sebagai ibu sendiri. Begitu juga dengan anggapan kader PDIP lama.
“Karena Bu Mega ini, izin ya, resminya memang Ketum PDIP secara aklamasi, yes. Tapi di banyak kader seperti Bu Agustin, Pak Manto, sudah menganggap ini ibu kita. Kalau ibu itu apa? Ndoro, gak bisa salah,” tegas Pacul.
Menurutnya, pihak mengolok-olok Megawati hanya akan menambah musuh baru.
“Maka jangan coba-coba mengejek-ejek Ibu, itu salah. Kamu tiba-tiba menciptakan musuh banyak, karena PDIP itu lone wolf-nya serigala serindiannya banyak,” ucap Pacul.
Tanggapan Pacul soal desakan Effendi Simbolon agar Megawati mundur
Pacul pun turut menanggapi tuntutan Effendi Simbolon yang mendesak mundurnya Megawati.
BACA JUGA: Jokowi Tembus Nominasi Pimpinan Terkorup versi OCCRP, PDIP Tantang KPK Tindaklanjuti
Menurutnya, Effendi bukan kader lama sebagaimana dirinya.
“Kalau Pak Fendi punya pendapat begitu? Mohon maaf lah, Pak Fendi ini istilahnya masuk PDIP saat PDIP sudah menang, sudah eksis. Kalau Pak Manto, Bu Agustin, Pacul, ikut masa-masa susah. Itu jumlahnya tinggal beberapa gelintir orang saja,” pungkasnya. (*)
Editor: Farah Nazila