Bahkan, Sumarno menuturkan ide agar kegiatan semacam ini dikembangkan dengan nuansa festival yang lebih beragam.
“Mungkin nanti bisa juga tambah konser, entah itu jazz atau musik lainnya. Jadi bukan hanya pertunjukan sejarah, tapi juga festival budaya yang bisa semua kalangan nikmati,” ujarnya.
BACA JUGA: Berlangsung Khidmat, Ribuan Warga Saksikan Peringatan Pertempuran Lima Hari di Semarang
Di akhir pernyataannya, Sumarno menyampaikan pesan khusus bagi generasi muda Jawa Tengah agar tidak melupakan nilai perjuangan para pahlawan.
“Nilai perjuangan para pahlawan harus jadi teladan. Anak-anak muda jangan mudah menyerah, karena tantangan kita sekarang tidak seberat perjuangan dulu. Tantangan kita adalah bagaimana menjadi pribadi yang membawa kemajuan untuk Kota Semarang, Jawa Tengah, dan Indonesia,” pesan Sumarno.
Hingga pertunjukan berakhir, warga tetap bertahan di area Tugu Muda. Suara sorak dan tepuk tangan menggema di antara penonton dan lagu perjuangan yang mengiringi penutupan acara.
Kemeriahan itu semakin terasa saat letupan kembang api yang mengudara di atas kantor Pemerintah Kota Semarang. Lampu monumen Tugu Muda memantulkan cahaya merah ke langit malam, seolah menegaskan pesan abadi bahwa semangat perjuangan tak pernah padam di Kota Semarang. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi