“Menurut kami prematur ketika saling dukung-mendukung kepada Cagub. Tapi memang ada salah satu peserta yang mengatakan bahwa buruh Jateng siap mendukung pak Luthfi maju Pilgub. Menurut saya itu personal saja,” tegasnya.
Aulia menegaskan, saat ini KSPI dan federasi serikat buruh lainnya di Jateng hingga saat ini belum menentukan dukungannya kepada tokoh mana pun untuk maju Pilgub Jateng 2024.
“Kami buruh Jateng sampai saat ini masih menjajaki bahwa siapa yang paling pantas memimpin di pemerintahan Jateng. Harapan kami harus pro l buruh dengan kebijakannya, ini yang masih kita cari,” sambungnya.
Aulia klaim tidak ada instruksi Polda untuk arahkan buruh
Perihal apakah ada arahan atau instruksi Polda Jateng kepada sekelompok buruh terkait untuk nyatakan dukungan, Aulia angkat bicara.
Menurutnya, tidak ada arahan atau instruksi yang Polda Jateng maupun tokoh lain berikan untuk menyatakan dukungan terhadap seseorang yang hendak maju Pilgub Jateng 2024.
“Artinya siapa sih yang berhak dan pantas jadi Gubernur Jateng, tidak yang tiba-tiba kita diarahkan. Buruh memilih gubernur yang pro dengan buruh, tapi ketika dipaksakan itu akan jadi kontra,” jelasnya.
Bahkan, Aulia mengaku trauma dengan Pilgub Jateng periode sebelumnya. Ia menyebut, meskipun telah menyatakan dukungannya terhadap salah satu paslon yang ia anggap pro buruh. Namun ia merasa tak semua hak buruh yang jadi tuntutan dapat terpenuhi.
“Dulu kita mendukung salah satu gubernur, tetapi dalam hitungan bulan dia mengeluarkan kebijakan yang tidak pro dengan buruh. Akhirnya kita demo walaupun kita jadi tim sukses waktu itu, ini masih jadi trauma kita,” tandasnya. (*)
Editor: Farah Nazila