SEMARANG, beritajateng.tv – Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah mencatat penurunan tingkat pengangguran terbuka di provinsi ini selama lima tahun terakhir.
Angka pengangguran tertinggi terjadi pada 2020, dengan mencapai 6,48 persen akibat pandemi Covid-19. Namun, sejak saat itu, angka pengangguran terus turun setiap tahunnya.
Pada 2021, tingkat pengangguran di Jawa Tengah tercatat sebesar 5,95 persen, dan menurun menjadi 5,57 persen pada 2022. Tren penurunan ini berlanjut hingga 2023 dengan angka 5,13 persen.
Berdasarkan data terbaru dari BPS, per Agustus 2024, tingkat pengangguran terbuka tercatat sebesar 4,78 persen. Artinya, dari 100 orang angkatan kerja, empat hingga lima orang tidak bekerja aktif.
BACA JUGA: Program Magang ke Jepang 2024, Upaya Pemprov Jateng Kurangi Pengangguran dan Kemiskinan
Jumlah angkatan kerja di Jawa Tengah per Agustus 2024 mencapai 21,91 juta orang, dengan sekitar 20,86 juta orang di antaranya sudah bekerja.
Dari angka tersebut, sektor informal menjadi pilihan utama bagi sebagian besar tenaga kerja, di mana 12,44 juta orang bekerja di sektor ini.
BPS juga mengungkapkan bahwa jumlah pekerja sektor informal pada 2024 meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 12,07 juta orang.