“Pesan saya adalah jangan pernah berhenti belajar, jika seorang guru sudah berhenti belajar, bagaimana mungkin dia secara moral dapat menasehati muridnya untuk belajar,” tambahnya.
Percepatan kesejahteraan dan mutu guru melalui PPG
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik Kementerian Agama (Kemenag) RI, Albertus Triatmojo mengapresiasi STPKat St. Fransiskus Asisi Semarang yang berhasil menyelenggarakan program PPG hingga batch 2 tahun 2023 ini.
Ia menjelaskan, program PPG adalah kegiatan prioritas pemerintah yang berkaitan dengan amanat Undang-Undang, yang mana setiap guru harus memiliki sertifikat profesi. Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 74 tahun 2008 yang kemudian mendapat perbaruan dalam PP Nomor 19 tahun 2017, kata Albertus, sertifikasi guru merupakan penanda sebagai guru formal.
BACA JUGA: Kisah Martin Sitepu, Kepala Sekolah Semarang yang Lulus S2 dari Jualan Telur Asin
“Sertifikat itu adalah penanda, yang paling penting diharapkan dari proses ini, bapak ibu menjadi lebih fresh sebagai guru profesional dan pada akhirnya kualitas pembelajaran yang akan menghasilkan siswa-siswi yang menjadi kebanggaan bapak ibu semua,” harapnya.
Albertus menuturkan, ujung dari proses PPG memanglah pemberian kesejahteraan kepada para guru. Namun, selanjutnya, mereka juga mengemban tanggung jawab tinggi untuk mendidik dan menghasilkan siswa yang bermutu tinggi.
“Sekali lagi saya mengucapkan Proficiat kepada bapak ibu guru yang telah lulus. Terima kasih telah membantu kita semua dalam rangka kemajuan bangsa,” tandasnya.(*)
Editor: Farah Nazila