Scroll Untuk Baca Artikel
Pendidikan

Inspiratif! Ini Kisah Perjuangan Fransiska Nita Lulus PPG dengan IPK Sempurna, Sempat Diprotes Suami

×

Inspiratif! Ini Kisah Perjuangan Fransiska Nita Lulus PPG dengan IPK Sempurna, Sempat Diprotes Suami

Sebarkan artikel ini
mahasiswa PPG
Fransiska Nita Purwaningsih, mahasiswa PPG Dalam Jabatan STPKat St. Fransiskus Asisi Semarang yang berhasil lulus dengan IPK 4,00. (Fadia Haris Nur Salsabila/beritajateng.tv)

SEMARANG, beritajateng.tv – Saat ini, gelar Sarjana Pendidikan saja tidak cukup sebagai modal dalam menjadi guru profesional di era pendidikan 4.0. Diperlukan sertifikat profesi guru sebagai bukti bahwa mereka telah memiliki kompetensi yang cukup untuk menjadi seorang pengajar.

Salah satu cara untuk mendapat sertifikat adalah dengan mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan. Seperti yang dilakukan oleh Fransiska Nita Purwaningsih.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Guru Agama Katolik dari SMPN 8 Surakarta itu bahkan berhasil meraih IPK sempurna, yaitu 4,00 saat menyelesaikan PPG Dalam Jabatan di Sekolah Tinggi Pastoral Kateketik (STPKat) Santo (St.) Fransiskus Asisi Semarang. Hebatnya, prestasi itu Nita peroleh di tengah-tengah kesibukannya sebagai pendidik, istri, serta ibu bagi anak-anaknya.

Nita mengatakan, untuk memperoleh IPK 4,00, ia menjalani perjuangan dan kerja keras selama empat bulan pendidikan. Ia menyebut, kunci keberhasilannya terletak pada fokus dan teliti dalam mengerjakan tugas.

“Dapat IPK 4,00 itu dengan penuh perjuangan, karena kita bagi dengan kerja dan keluarga. Tapi saya berusaha mengerjakan segala tugas-tugas dan target itu dengan semaksimal mungkin,” ungkap Nita kepada beritajateng.tv seusai Yudisium dan Pengukuhan, Sabtu, 20 Januari 2024.

Salah satu resep dalam meraih nilai sempurna, lanjutnya, adalah mengikuti seluruh pembelajaran dengan fokus dan tidak sambil melakukan kegiatan lain. Menurutnya, hal tersebut tidaklah mudah lantaran semua mahasiswa PPG pasti memiliki kesibukan sebagai seorang guru.

Oleh karenanya, memang perlu adanya komitmen yang tinggi serta kemauan keras dalam memprioritaskan pendidikan.

BACA JUGA: Selamat! 307 Mahasiswa PPG Lulus dari STPKat St. Fransiskus Asisi Semarang, Wujudkan Guru Profesional Kerja Optimal

“Bahasa Jawanya, tidak nyambi dengan kegiatan lain, berusaha fokus, itu menjadi suatu bekal saya pribadi untuk bisa mendapatkan nilai maksimal,” tambahnya.

Tinggalkan Balasan