“Karena terbukti efektif di Bendan Duwur, konsep serupa kami terapkan di Tanjung Mas. Rumah Sehat ini diperuntukkan bagi balita yang berisiko stunting agar bisa mendapat pemantauan dan perawatan intensif,” ujar Hakam.
Fokus pemerintah tidak hanya pada penanganan kasus yang sudah terjadi, tetapi juga pada pencegahan dini agar anak-anak sehat tetap terpantau tumbuh kembangnya.
“Intervensi kami berjalan dua arah, yaitu mencegah stunting baru dan menangani anak yang sudah mengalami stunting,” tegasnya.
Rumah Sehat Tanjung Mas nantinya juga akan berfungsi sebagai pusat edukasi keluarga, dengan kegiatan seperti kelas pengasuhan balita, pelatihan literasi gizi bagi orang tua, dan pendampingan kesehatan bagi remaja.
“Kami menyasar tiga kelompok sekaligus: balita, orang tua, dan remaja. Harapannya, kesadaran tentang pentingnya gizi dan kesehatan keluarga bisa terbentuk sejak dini,” tambah Hakam.
Ia juga menyampaikan apresiasi atas dukungan pihak swasta yang aktif membantu program pemerintah. Menurutnya, kolaborasi multipihak menjadi kunci menurunkan angka stunting di wilayah perkotaan.
“Peran CSR seperti yang dilakukan Pertamina sangat membantu. Kami arahkan agar bantuan benar-benar tepat sasaran, terutama di wilayah dengan angka stunting yang masih tinggi,” tutupnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah













