Gaya Hidup

Sempat Viral Grup Inses di FB, Dr. Boyke: Siklus Pedofilia Berasal dari Luka Masa Kecil

×

Sempat Viral Grup Inses di FB, Dr. Boyke: Siklus Pedofilia Berasal dari Luka Masa Kecil

Sebarkan artikel ini
dokter boyke
Dokter spesialis urologi sekaligus edukator kesehatan seksual, dr. Boyke Dian Nugraha dalam podcast. (YouTube/Kasisolusi)

SEMARANG, beritajateng.tv – Beberapa waktu lalu, sempat viral sebuah grup Facebook bernama “Fantasi Sedarah” yang menghebohkan dunia maya. Membahas hal tersebut, dokter spesialis urologi sekaligus edukator kesehatan seksual, dr. Boyke Dian Nugraha, mengungkapkan pentingnya pendidikan seks dan agama sejak usia dini.

Hal tersebut, untuk mencegah siklus kekerasan seksual pada anak. Hal ini ia sampaikan saat menjadi narasumber dalam kanal YouTube Kasisolusi.

Menurut dr. Boyke, banyak pelaku kekerasan seksual, termasuk pedofilia, merupakan korban dari kekerasan yang sama di masa kecil mereka.

Ia merujuk pada berbagai hasil penelitian, termasuk dari Master and Johnson, yang menunjukkan bahwa anak-anak yang tumbuh tanpa kasih sayang, mengalami kekerasan dalam rumah tangga, baik verbal maupun fisik, lebih rentan menjadi pelaku kekerasan seksual saat dewasa.

“Ada penelitian yang menyebutkan bahwa 80% pelaku pedofilia pernah menjadi korban sebelumnya. Ini adalah siklus yang terus berulang jika tidak di hentikan,” ujar dr. Boyke, seperti beritajateng.tv kutip pada Jumat, 30 Mei 2025.

BACA JUGA: Polresta Banyumas Kembali Sisir Lahan Tempat Pelaku Kubur 7 Bayi Hasil Inses

Ia menjelaskan bahwa dalam banyak kasus, seks bagi para korban tidak hanya menjadi pengalaman menyakitkan, tetapi juga membingungkan karena dicampuradukkan dengan perasaan nikmat, yang kemudian terekam dalam alam bawah sadar mereka. Akibatnya, banyak dari mereka yang berisiko mengulangi perilaku tersebut saat dewasa.

Untuk memutus siklus tersebut, dr. Boyke menekankan pentingnya penanganan menyeluruh terhadap korban dan pelaku. Di beberapa negara, terapi intensif terhadap pelaku dan korban membutuhkan waktu sekitar tiga tahun. Sayangnya, menurutnya, sistem dukungan di Indonesia masih belum memadai.

“Di luar negeri, butuh waktu sekitar tiga tahun untuk rehabilitasi. Tapi di Indonesia, berapa banyak psikiater yang mampu menangani ini dengan intensif?” kata dr. Boyke.

Sebagai bentuk pencegahan, ia menekankan perlunya anak-anak terbekali dengan pendidikan seks dan agama sejak usia dini, terutama menjelang mereka masuk taman kanak-kanak atau sekolah dasar.

“Anak-anak harus tahu bagaimana menjaga dirinya sendiri, menjaga tubuhnya. Dan untuk itu diperlukan tameng, yaitu pendidikan seks yang dibarengi dengan pendidikan agama,” pungkasnya.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan