Lebih jauh, Mulyani menjelaskan jika sekolahnya memang telah lama memiliki sudut bernama Sentra Semawis. Tempat itu adalah pusat kegiatan budaya Kota Semarang bagi siswa-siswi TKN Pembina.
BACA JUGA: Mengenang Kejayaan Warung Semawis, Pusat Kuliner Legendaris di Kawasan Pecinan
Tak hanya Semawis atau tahun baru Imlek, Sentra Semawis juga mengadakan berbagai kegiatan budaya lainnya seperti Nyadran dan Dugderan saat menjelang bulan Ramadhan.
“Jadi anak-anak tau apa saja budaya Kota Semarang. Kalau Imlek ada Pasar Semawis, kalau puasa ada Nyadran, ada Dugderan. Ini sebagai miniatur budaya,” papar Mulyani.
Dengan pengenalan budaya sejak dini ini, Mulyani berharap siswa TKN Pembina dapat tumbuh menjadi individu yang memiliki wawasan luas. Bahkan, bisa menjadi pelestari budaya kelak di kemudian hari.
“Harapan kami bahwa dengan anak-anak menghargai budaya sejak dini, nantinya mereka besar bisa melestarikan budaya, khususnya kebudayaan di Semarang,” tandasnya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi