SEMARANG, beritajateng.tv – Sebagian besar mahasiswa di Semarang tentu tidak asing lagi dengan warung burjo atau warmindo. Sebut saja di daerah sekitar kampus Undip, Unnes, Udinus, hingga UIN Walisongo, kios warung burjo atau warindo pasti gampang kita temukan.
Warung burjo sendiri berasal dari singkatan dari bubur kacang hijau. Sementara warmindo adalah singkatan dari Warung Makan Indomie. Keduanya sama-sama identik dengan penjualnya yang berasal dari Jawa Barat. Namun, sebenarnya apa, sih, perbedaan antara keduanya?
Salah satu pemilik warung burjo di Semarang, Hendriansyah, pun berkesempatan menceritakan asal-usul keberadaan warung yang merajai DIY-Jateng itu. Menurutnya, warung burjo dan warmindo nyaris serupa.
Hanya saja, warmindo merupakan transformasi dari warung burjo yang lebih dulu eksis. Warung burjo pun awalnya hanya menjual menu bubur kacang hijau. Lambat laun, karena alasan ekonomi, warung burjo kemudian menjajakan menu lain, salah satunya mie instan.
BACA JUGA: Top 4 Burjo Enak di Semarang, Murah dan Hemat di Kantong Kamu!
“Burjo sama warmindo sama-sama khas dari Sunda juga. Tapi menurutku warmindo itu kan sekalian ngasih nama brand mie instan, jadi awalnya mungkin bentuk promosi juga,” ujar Hendriansyah saat beritajateng.tv temui, Selasa, 14 November 2023.
Ia sendiri tak tahu pasti mengapa merek Indomie yang kemudian dipilih untuk menjadi nama singkatan warung khas Jawa Barat itu. Padahal, tidak sedikit warmindo yang juga menyediakan merek mie instan lainnya seperti Mie Sedaap, Sarimi, dan lainnya.
Meski begitu, ia menyebut ada sedikit kedekatan antara pedagang burjo atau warmindo dengan pihak Indomie.