Ia menambahkan, kampanye 10 bahan pangan pengganti beras ini perlu untuk menghindari ancaman krisis pangan. Mengutip penggalan pidato Presiden pertama RI, Soekarno, ia menyebut “Apabila kebutuhan pangan rakyat tidak terpenuhi, maka Indonesia malapetaka. Oleh sebab itu perlu adanya usaha besar-besaran, radikal, dan revolusioner”.
Kepala Gapoktan Rukun Makmur, Kasidi mengatakan, para petani memilih tanaman jagung karena perawatannya lebih mudah dan nilai jualnya tinggi.
“Ini sudah lama, sejak dulu kami menanam jagung, selang seling dengan tanaman padi. Selain jagung, kami juga menanam singkong,” jelasnya.
BACA JUGA: Ketua DPRD Jateng Sumanto Ajak Masyarakat Manfaatkan Medsos untuk Pengembangan Diri
Sementara itu, Kepala Desa Tugu, Ngadi mengatakan, potensi tanaman jagung di desanya lebih baik daripada tanaman palawija lain seperti kacang tanah atau kedelai.
“Keuntungan dari hasil panennya lebih besar jagung. Selain itu, perawatannya juga mudah,” katanya. (*)
Editor: Farah Nazila