SEMARANG, beritajateng.tv – Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jawa Tengah, Sumarjono, angkat bicara terkait kekhawatiran masyarakat terhadap Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara).
Dia berharap agar penolakan yang muncul di media sosial tidak terjadi di Jawa Tengah. Hal ini karena Danantara memiliki potensi untuk memperkuat ekonomi Indonesia. Seperti yang telah Singapura dan Malaysia lakukan melalui investasi skala besar.
“Di media sosial muncul penolakan seperti itu, harapannya tidak terjadi di Jateng. Kita tetap harus mendukung keinginan pemerintah agar Indonesia bisa seperti Malaysia dan Singapura. Yang memiliki dana besar hasil investasi dengan keuntungan yang lebih besar lagi,” ujar Sumarjono, Selasa, 25 Februari 2025.
BACA JUGA: OJK Jateng Dorong Akses Keuangan untuk Pengembangan Sektor Pertanian di Grobogan
Menanggapi risiko yang masyarakat khawatirkan, Sumarjono memastikan bahwa dana nasabah di Bank BUMN tetap aman karena adanya Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
“Masyarakat tidak perlu panik, toh dana dari masyarakat tetap ada penjaminnya juga. Kalau ada apa-apa tetap ada LPS. Jadi enggak usah terlalu khawatir. Menurut kami, kita tetap dukung program pemerintah agar kita bisa bersaing dengan negara tetangga kita,” imbuhnya.
Sejauh ini, menurut Sumarjono, peluncuran Danantara belum berdampak pada sektor perbankan, termasuk Himpunan Bank Negara (Himbara).
“Saya belum tahu persis nanti akan seperti apa, ini kan benar-benar masih baru ya. Siapa saja yang mau di gabung dan bentuknya seperti apa, kita tunggu dulu,” ujarnya.
la juga menyebut bahwa hingga saat ini belum ada efek langsung terhadap bank-bank BUMN, meskipun OJK terus memantau perkembangannya.
“Kemarin kami kumpul di forum komunikasi OJK. Kita masih menunggu seperti apa bentuknya, tapi sejauh ini belum ada dampaknya,” tandasnya.