JAKARTA, beritajateng.tv – Baru-baru ini, beredar sebuah informasi perihal puluhan siswa sekolah dasar (SD) di Sukoharjo diduga keracunan usai menyantap menu makanan bergizi gratis atau MBG.
Kabar soal siswa keracunan MBG ini pun kemudian mendapati respons dari kantor kepresidenan atau istana.
Pihak istana menyebut sudah mencari informasi perihal hal tersebut serta menyatakan semua korban sudah ditangani sesuai SOP.
Adapun pernyataan ini terungkap dari Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi.
BACA JUGA: Keluhkan Program MBG, Penjual Kantin Sebut Omset Turun 50 Persen!
Mengutip dari Antara, Hasan mengatakan, puluhan siswa mengalami gejala mual dan muntah sudah di larikan ke puskesmas terdekat. Kini, kondisi mereka telah membaik.
”SOP dalam MBG ini adalah sekolah lapor kepada SPPG dan puskesmas jika ada kejadian yang tidak di inginkan. Makanan langsung SPPG tarik, kemudian di ganti dengan menu lain,” katanya.
SPPG merupakan satuan pelayanan pemenuhan gizi yang bertugas mengelola dapur umum yang memasak dan mendistribusikan makanan bergizi gratis untuk anak-anak, ibu-ibu hamil, dan ibu menyusui serta balita di daerah sekitarnya.
Dalam mengoperasikan dapur, SPPG dipimpin oleh seorang kepala SPPG yang dibantu oleh seorang ahli gizi dan seorang akuntan.
Kabarnya, SOP lain yang di terapkan manakala dalam pelaksanaan makan bergizi gratis di temukan insiden atau kendala, yaitu setiap SPPG di wajibkan menyimpan sampel makanan selama 2 x 24 jam.
Dengan demikian, jika ada kejadian sebagaimana insiden di Sukoharjo, menurut dia, penyebabnya dapat di lacak dengan cermat.
Sebelumnya, Puluhan siswa SDN Dukuh 03 Sukoharjo keracunan usai menyantap makanan program MBG, Kamis 16 Januari 2025.
Kepala SDN Dukuh 03 Lilik Kurniasih mengatakan peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 09.30 WIB.