Pemerintah tanggung biaya pengobatan korban keracunan MBG
Dalam kasus yang telah terjadi, seperti di Kota Bogor dan Kabupaten Cianjur, pemerintah langsung turun tangan menanggung biaya pengobatan para korban. Ini menjadi bentuk tanggung jawab konkret terhadap dampak yang muncul.
Tak hanya secara institusi, Dadan secara pribadi juga turun langsung membantu proses pengobatan beberapa korban.
“Secara personal sudah terlaksana, cuma saya tidak enak mengungkapkannya. Jadi, ada beberapa pasien yang kami datangi, dan bantu, tapi bukan atas nama BGN, melainkan pribadi,” ujar Dadan.
Sebagai langkah preventif ke depan, BGN akan menggelar pelatihan ulang setiap 2 hingga 3 bulan sekali bagi para pelaksana lapangan program MBG, khususnya petugas penjamah makanan.
Langkah ini bertujuan untuk memastikan bahwa kualitas makanan tetap terjaga dan kejadian serupa tidak terulang.
“Kami melihat perlu ada penyegaran rutin agar kewaspadaan terus ditingkatkan,” tambahnya.
BACA JUGA: Dari Temuan Ulat hingga Ayam Basi, Pemprov Jateng Akan Tinjau Program MBG di Kudus
BGN menegaskan bahwa meskipun MBG adalah program besar yang menyasar jutaan anak Indonesia, aspek keselamatan, kesehatan, dan kompensasi tidak akan terabaikan.
Pemerintah melalui BGN terus melakukan evaluasi, perbaikan sistem, dan penanganan dampak agar program MBG tetap menjadi solusi gizi yang aman bagi masyarakat. (*)