“Kami lagi bahas dalam waktu singkat ya. Kami akan [bahas] dari Lahan Sawah Dilindungi atau LSD. Sebetulnya LSD sudah gak boleh berubah. Tapi akan ada penguatan lagi menjadi LP2B atau Lahan Pertanian dan Pangan Berkelanjutan,” ucap Zulhas.
Tak hanya itu, ia pun membenarkan bahwa Kopdes Merah Putih terbesar ada di Jawa Tengah.
“Memang terbesar di Jateng, di daerah lain juga ada,” pungkas Zulhas.
Rencana seribu Kopdes Merah Putih
Kabar sebelumnya, Deputi Bidang Pengembangan Talenta dan Daya Saing Koperasi Kementerian Koperasi (Kemenkop), Destry Anna Sari, menyebut sekitar 1.000 Kopdes Merah Putih akan Pemprov Jawa Tengah luncurkan pada akhir April 2025.
Destry mengatakan, Kopdes Merah Putih yang merupakan inisiasi Presiden Prabowo Subianto itu bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional dan percepatan pengentasan kemiskinan di wilayah desa.
“Target 70 ribu Kopdes Merah Putih akan launching pada 12 Juli 2025 bertepatan dengan Hari Koperasi Nasional,” tutur Destry melalui keterangan tertulis, Kamis, 20 Maret 2025.
Adapun pengembangan bidang usahanya berupa gerai/outlet penyediaan sembako, obat murah, kantor koperasi, unit simpan pinjam koperasi, klinik desa, cold storage/cold chain atau gudang, logistic (distribusi), dan lain-lain sesuai penugasan dan kebutuhan usaha.
Terpisah, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Tengah, Eddy S. Bramiyanto, menyambut baik program Kopdes Merah Putih tersebut.
Dari 7.810 koperasi desa yang ada saat ini, status keaktifan koperasi-koperasi tersebut akan kembali dikonfirmasi.
“Kami juga masih proses lanjut untuk existing yang masih tersisa, paralel dengan revitalisasi dan tahapan selanjutnya akan ada pembentukan koperasi baru,” ucap Eddy dalam sebuah wawancara. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi
Respon (3)