SEMARANG, beritajateng.tv – Kasus dugaan korupsi kuota haji 2024 yang menyeret mantan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas terus menjadi sorotan publik.
Tidak hanya soal hukum, kasus ini juga berdampak politik karena melibatkan sejumlah elite Nahdlatul Ulama (NU).
Pengamat politik Hersubeno Arief dalam kanal YouTube-nya, Hersubeno Point, pada Sabtu, 20 September 2025, menilai skandal ini menyisakan persoalan serius bagi NU maupun pemerintah.
Menurut Hersubeno, publik merasa wajar jika NU terseret dalam pusaran kasus. “Meski yang salah individu, posisi mereka sebagai elite PBNU membuat organisasi ikut terbawa arus,” jelasnya.
BACA JUGA: KPK Panggil Rektor UIN Walisongo Semarang Terkait Kasus Kuota Haji: Selaku Sekjen Kemenag 2023
Hersubeno menilai, keresahan kiai dan warga Nahdliyin di akar rumput mencerminkan kegelisahan mendalam. Ia pun menyoroti rekam jejak Yaqut yang sering menimbulkan kontroversi.
“Pernyataannya soal Kemenag hadiah untuk NU masih jadi bahan bully netizen. Kasus haji hanya memperkuat stigma itu,” ungkapnya.
Hal tersebut, lanjut Hersubeno, membuat NU semakin sulit memisahkan diri dari polemik politik. Selain itu, ia menyebut adanya keterkaitan dengan dinamika politik di era pemerintahan Jokowi.