“Dengan pesatnya perkembangan teknologi, peran etika dalam akuntansi menjadi semakin penting,” tekan Bambang.
Akuntan harus hati-hati dalam mengelola data dan informasi keuangan
Bambang melanjutkan, untuk menjadi seorang akuntan, seseorang harus memenuhi berbagai persyaratan. Antara lain pendidikan formal, standar kualifikasi profesional, hingga standar perilaku.
Sehingga, ia menekankan bahwa di era yang serba digital ini, pekerja ini harus lebih berhati-hati dan bijaksana dalam mengelola data dan informasi keuangan. Penyalahgunaan data atau ketidakpatuhan terhadap etika dapat menimbulkan risiko hukum dan merusak reputasi perusahaan.
“Etika adalah pondasi utama yang setiap akuntan harus pegang. Tanpa etika, mereka akan kesulitan menjaga integritas dan kepercayaan publik,” tegas Bambang.
BACA JUGA: Terancam AI, Ini Cara Akuntan Bersaing dengan Teknologi yang Semakin Canggih
Selain untuk menjaga reputasi profesi, etika profesi juga dapat memastikan bahwa pengelolaan keuangan dilakukan secara transparan dan bertanggung jawab.
Dengan begitu, penting bagi para akuntan untuk menjunjung tinggi etika dalam setiap aspek pekerjaan akuntansi di tengah arus transformasi digital yang terus berkembang. (*)
Editor: Farah Nazila