Scroll Untuk Baca Artikel
JatengNews Update

Soroti Kenaikan BBM dan TDL, Ratusan Mahasiswa Gelar Unjuk Rasa di Gubernuran Jateng

×

Soroti Kenaikan BBM dan TDL, Ratusan Mahasiswa Gelar Unjuk Rasa di Gubernuran Jateng

Sebarkan artikel ini
Soroti Kenaikan BBM dan TDL, Ratusan Mahasiswa Gelar Unjuk Rasa di Gubernuran Jateng

Semarang, 1/9 (BeritaJateng.tv) – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Semarang melakukan aksi demonstrasi di depan gedung DPRD Jawa Tengah merespon isu kenaikan harga BBM, TDL, dan menuntut reformasi Polri.

Dalam aksi yang dilakukan pada Kamis (1/9/2022) pukul 14.00 WIB itu, Ilham Rosyid Hasibuan selaku Ketua HMI Cabang Semarang mengatakan terkait ramainya pemberitaan soal kenaikan bahan bakar minyak (BBM), tarif dasar listrik (TDL), terungkapnya oligarki yang menjadi mafia di sektor minyak dan gas (migas) serta tambang, maka aliansi HMI se lingkup Kota Semarang menghimpukan diri dalam aksi “HMI Menggugat”.

“Tujuan aksi untuk mendesak DPRD Provinsi Jawa Tengah meneruskan aspirasi masyarakat bahwa kebijakan yang akan disahkan pemerintah memicu efek domino. Kebijakan pengurangan subsidi BBM dapat berdampak pada naiknya angka kemiskinan di Indonesia,” ujarnya dalam orasi.

“Hal ini dimungkinkan sebab pendapatan masyarakat yang tetap berbanding dengan kenaikan harga-harga bahan pokok,” tambahnya.

Rosyid menambahkan, walau Presiden Joko Widodo telah mengumumkan pencairan Bantuan Langsung Tunai (BLT) BBM selama 4 bulan per hari Rabu, 31 Agustus 2022, namun bantuan sifatnya temporer dan setelah itu dimunginkan timbul lonjakan harga kebutuhan pokok di pasar.

“Daya beli masyarakat yang menurun tentu kontraproduktif dengan program pemulihan ekonomi nasional (PEN) pasca covid-19,” ujarnya.

Dalam aksi tersebut, HMI Cabang Semarang mengajukan tuntutan sebagai berikut:

1. Menolak kenaikan BBM
2. Menolak kenaikan tarif dasar listrik
3. Berantas mafia tambang dan migas
4. Tunda pengesahan RKUHP dan perbaiki pasal-pasal yang bermasalah
5. Tuntaskan kasus pelanggaran HAM
6. Reformasi POLRI

Sebagai solusi, Rosyid juga menyampaikan rekomendasi untuk dilakukan pembuat kebijakan:

1. Memperbaiki dan memperkuat data kondisi ekonomi rakyat sehingga penyaluran BBM bersubsidi dapat tepat sasaran, yakni kepada masyarakat kelas menengah ke bawah dan pelaku UMKM;

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik di sini.

Tinggalkan Balasan