Menurutnya, pemerintah harus memperhatikan kebutuhan makanan para jamaah bukan hanya di Mekkah dan Madinah melainkan juga Arafah, Mina, dan Musdalifa.
“Tahun ini, fasilitas makanan hampir 20 persen pengiriman makanan dari Indonesia. Selera Indonesia bisa jemaah rasakan,” ujarnya.
Kemudian, lanjut Ismed, pemerintah harus memastikan tenda-tenda benar-benar digunakan bagi jamaah reguler khusus program Pemerintah Indonesia.
“Jangan jemaah nonkuota. Tahun-tahun lalu, tenda itu isinya bukan jemaah reguler,” ungkapnya.
Selanjutnya, dia meminta petugas haji benar-benar memberikan pelayanan kepada para jemaah. Mereka bertugas tidak untuk jalan-jalan maupun mengibadahkan dirinya untuk jadi haji.
Melainkan, sebagai pelayan bagi para jemaah haji. Ini yang harus menjadi prioritas, agar komitmen pemerintah meningkatkan pelayanan haji bisa jemaah rasakan.
Sementara itu, Ketua PD IPHI Kota Semarang, Maman Suparman mengatakan, telah mengadakan ilmu tentang keberangkatan haji. Diharapkan, ilmu ini bisa menjadi pengetahuan bagi para calon jamaah haji yang berangkat.
“Kami tempatkan di Gedung Islamic Center. Selain itu, kami juga selalu mengadakan halal bi halal kepada sesama umat islam,” tuturnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah
Respon (1)