“Dengan QRIS lebih mudah, simpel, lebih keren, dan lebih kekinian karena kantongnya tidak tebal. Kalau dulu kantong tebal keren, sekarang kantong tipis lebih keren,” katanya.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Solo, Nugroho Joko Prastowo, mengatakan QRIS merupakan teknologi pembayaran baru nontunai. Dia berharap semua ASN terbiasa dengan QRIS.
“Sragen memiliki indeks transaksi elektronik pemerintah daerah yang tinggi, yakni menempati rangking ke-8 dari 416 kabupaten di Indonesia. Tahun depan Sragen harus menjadi juara dalam transaksi digital,” harapnya.
Sekda Sragen Hargiyanto menjelaskan, QRIS memudahkan dalam bertransaksi karena tidak perlu membawa uang receh. Dengan QRIS, sambungnya, transaksi berapa rupiah pun bisa dilakukan sehingga tidak perlu mencari uang kembalian. (*)
editor: ricky fitriyanto