SEMARANG, beritajateng.tv – Layanan internet satelit Starlink resmi mengudara di Indonesia, Minggu, 19 Mei 2024 kemarin. Starlink mengantongi izin VSAT dan juga sebagai penyedia internet (ISP) langsung ke konsumen.
Masuknya Starlink ke Indonesia dikhawatirkan akan mengancam operator lokal di dalam negeri. Presiden Direktur PT Internet Mulia Untuk Negeri (Nexa), Priyo Suyono, mengatakan kehadiran Starlink di Indonesia terkesan terburu-buru.
Pasalnya, menurut Priyo, operator lokal di Indonesia sudah sangat mampu dalam memenuhi kebutuhan akses internet di Indonesia selama ini.
“Saya rasa pemerintah terlalu lebay dengan memberikan ‘red carpet’ ke Starlink, karena dilihat dari sisi perizinan, pemerintah banyak memberikan kemudahan yang tidak pernah dilakukan sebelumnya,” ujar Priyo kepada beritajateng.tv, Senin, 20 Mei 2024.
BACA JUGA: Ini Penyebab Apple Tak Izinkan Twitter Ubah Nama jadi X di App Store
Lebih lanjut, Priyo menilai masuknya Starlink ke Indonesia yang terkesan terburu-buru tersebut kemungkinan dapat merugikan pengguna Starlink di masa depan.
Sebab, kata Priyo, Starlink tidak mematuhi regulasi yang telah Kominfo tetapkan ke operator lokal di Indonesia selama ini.
Alih-alih memberikan kemudahaan bagi Starlink, pemerintah Priyoh harap dapat turun tangan untuk memeratakan jaringan ISP yang sudah ada.
“ISP di Indonesia saat ini ada 1.030, menurut data di APJII, sangat lebih dari cukup untuk menjamin pemerataan internet di Indonesia,” sambungnya
Yakin operator lokal mampu bersaing dengan Starlink
Lebih jelas, Priyo meyakini jika operator lokal mampu bersaing dalam memenuhi kebutuhan akses internet di Indonesia.