Ia menyebut, sebagai operator lokal, Nexa merasa kehadiran Starlink tidak begitu mengancam. Sebab, Nexa saat ini telah mempunyai jaringan fiber optic.
Berbeda dengan teknologi VSAT yang digunakan Starlink sebenarnya sangat rentan terhadap cuaca. Apalagi, pemerintah telah membangun satelit sendiri di bawah Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI).
Akan tetapi, Priyo mengakui jika Starlink cukup praktis untuk di area rural yang belum memiliki jaringan fiber optic. Misalnya, seperti di luar Jawa atau daerah 3T.
BACA JUGA: Kemeriahan HUT Ke-78 RI di Semarang, Pemkot Kerja Sama BRIN hingga Luncurkan Melon Musk
“Memang untuk teknologi VSAT ini terbilang murah, ya cocok untuk daerah 3T,” ucapnya.
Namun demikian, ia berharap pemerintah dapat berlaku adil ke depannya dalam memperlakukan operator lokal dan Starlink. Menurutnya, jangan sampai terdapat karpet merah lainnya yang menguntungkan Starlink dan merugikan operator lokal.
“Harapannya pemerintah lebih obyektif dan lebih berpihak ke operator lokal yang sudah berinvestasi di infrastruktur di banyak daerah,” tandasnya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi