PATI, beritajateng.tv – Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah (SPTJT), resmi memulai operasional pabrik garam untuk industri pada Juni 2025.
Berdiri di atas lahan seluas 2,5 hektar di Desa Raci, Kecamatan Batangan, Kabupaten Pati, pabrik tersebut mampu memproduksi garam 25.000 ton per tahun dan menyerap garam petambak lokal mencapai 30.000 ton per tahun.
Sekretaris Daerah Pemprov Jateng, Sumarno, mengatakan, Pati merupakan daerah penghasil garam terbesar kedua di Indonesia setelah Madura. Jumlahnya mencapai 150 ribu ton per tahun. Namun, kualitasnya biasa, atau tidak memenuhi standar Natrium Klorida (NaCl) untuk garam industri.
Guna meningkatkan NaCl sampai dengan kadar minimum 97%, maka garam dari petani perlu diolah lagi oleh pabrik, sehingga sesuai standar yang dibutuhkan industri. Banyak industri yang membutuhkan garam, seperti industri pakan ternak, kosmetik, farmasi, dan tekstil.
BACA JUGA: Redam Curah Hujan, BMKG dan BNPB Gelar Operasi Modifikasi Cuaca di Jateng, Sebar 30 Ton Garam
“Pabrik garam industri SPJT ini bagian dari hilirisasi pengolahan garam. Meningkatkan nilai tambah, peningkatan suplai kebutuhan dan petambak garam menikmati hasil,” kata Sumarno usai peresmian operasional pabrik garam Industri PT SPJT, Selasa, 24 Juni 2025.
Melihat tingginya kebutuhan garam, Pemprov mendorong edukasi pada petambak agar terus meningkatkan kualitas hasil produksinya. Peningkatan NaCl bakal memudahkan keterserapan garam ke industri.
Sumarno menekankan, keberadaan pabrik garam industri SPJT, nantinya ikut menjaga stabilitas harga garam hingga level petambak, sehingga menjadi bagian dari pengendalian inflasi.
“Salah satu yang diharapkan adalah kepastian harga,” ujarnya.